Selasa, 20 Oktober 2015

Kasus UKM beserta Pendapat

UKM BATIK NDERBOLO
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran vital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UKM terbukti mampu bertahan di tengah krisis yang melanda Indonesia pada tahun 1997, dan bahkan sampai sekarang. Aries Musnandar (2012) mengatakan bahwa pada tahun 2011 UKM menyumbang 56% dari total PDB di Indonesia. Selain itu, UKM juga mampu mengurangi pengangguran di Indonesia karena UKM menyerap banyak tenaga kerja. Melihat peran vital UKM ini tentu bukan menjadi hal yang mengherankan apabila pemerintah seharusnya meningkatkan kinerja sektor UKM tersebut.

Terdapat begitu banyak jenis UKM tersebar di wilayah Indonesia, salah satunya adalah UKM Batik. Batik merupakan produk warisan budaya yang sangat penting untuk dilestarikan dan dikembangkan. Menjadikan batik sebagai ikon Indonesia mensyaratkan adanya penguatan batik sebagai warisan budaya sekaligus penggalian potensi ekonominya sebagai industri. Nilai produksi batik mencapai produksi batik mencapai Rp3,9 triliun pada tahun 2010, namun nilai ekspor pada tahun tersebut hanya sebesar 69,24 juta dollar AS. Pasar ekspor batik Indonesia, ditunjukkan dalam tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Pasar Ekspor Batik Indonesia
No
Nama Negara
Nilai Ekspor (juta dollar AS)
1
Amerika Serikat
24,67
2
Belgia
10,53
3
Jepang
7,55
4
Jerman
5,63
5
Swedia
3,02
6
Lainnya
17,85
Total
69,24
Sumber: Kementerian Perdagangan, 2010

Sentra industri  batik di Indonesia tersebar di beberapa wilayah, diantaranya: Yogyakarta, Cirebon, Lampung, Riau, Samarinda, Surakarta, Sragen, Lasem dan daerah lainnya. Sragen merupakan salah satu kabupaten yang menyumbang komoditas batik terbesar di Solo Raya. Salah satu sentra kerajinan batik Sragen adalah di wilayah Desa Pilang yang terletak di sebelah utara Kecamatan Masaran. Nderbolo, salah satu UKM Batik di Desa Pilang yang dimiliki oleh Bapak Ngadiyono. Berikut ini merupakan profil singkat dari UKM Batik Nderbolo:
Tabel 2. Profil Singkat Batik Nderbolo
Profil
UKM
Nama Usaha
:
Batik Nderbolo
Pemilik
:
Ngadiyono
Alamat
:
Jantran, RT. 28/05, Pilang, Masaran,
Sragen 57282 Tlp. 0271-7086809
Hp. 0816 5426 809
SDM dan pendidikan
:
5 karyawan tetap
12 karyawan borong
SMA = 1 karyawan
SMP = 2 karyawan
Mayoritas SD
Wilayah pemasaran
Solo, Yogya, Temanggung, Semarang
Sumber: data primer

Kondisi UKM Batik Nderbolo belum mencapai skala produksi yang maksimal. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Nderbolo, yaitu:
1.      Pembukuan belum tertata dengan baik dan teratur. Nderbolo tidak rutin melakukan pencatatan setiap transaksi (pembelian faktor-faktor produksi maupun dalam pemasaran produk).
2.      Perhitungan biaya produksi berdasarkan perkiraan. Nderbolo belum mencatat semua aset yang dimilikinya, seperti jumlah aset setiap jenis produk. 
3.      Desain motif batik yang dimiliki dan diproduksi oleh Nderbolo masih terbatas dan belum bervariatif. Nderbolo belum mengikuti tren desain yang diminati oleh pasar, misalnya desain batik motif SBY atau desain batik sepak bola. 
4.      Pemasaran Nderbolo masih bersifat konvensional, penjualan berdasarkan titip jual dancash. Nderbolo belum memanfaatkan teknologi komputer sebagai sarana pemasaran produk. Akibatnya area pemasaran sangat terbatas (lokal), yaitu Solo, Yogya, Temanggung, dan Semarang.

Pendapat :
Menurut pendapat saya dalam UKM Batik Nderbolo ini sudah cukup bagus. Karena membantu permasalahan ekonomi dengan membuka lapangan kerja bagi penduduk yang tidak berpendidikan tinggi atau penduduk yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya. Disamping itu UKM Batik Nderbolo dapat melestarikan dan mengembangkan produk warisan budaya. Menjadikan batik sebagai ikon Indonesia mensyaratkan adanya penguatan batik sebagai warisan budaya sekaligus penggalian potensi ekonominya sebagai industri. Tetapi masih banyak kekurangan atau permasalahan dalam UKM ini seperti :
1.      Masalah pembukuan (akuntansi).
2.      Desain yang kurang variatif.
3.      Pemasaran yang masih tradisional.
Faktor utama penyebab permasalahan ini adalah kualitas SDM yang masih rendah. Solusi untuk permasalahan ini tidak hanya dari pihak intern UKM Batik Nderbolo saja melainkan juga harus ada dukungan dari pihak luar terutama pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Pada dasarnya pemasaran usaha sangatlah penting untuk itu lakukan promosi usaha secara total pada usaha anda. Baik dari grand openning sampai bisnis Batik anda yang sudah berjalan, lakukan terus promosi dan pemasaran secara terus menerus. Jika perlu sisihkan sedikit omset anda untuk biaya promosi dan pemasaran usaha anda. Karena kemampuan mengakses pasar merupakan salah satu kunci pokok untuk memenangkan persaingan.

Sumber :