Sabtu, 24 Januari 2015

Peluang dan Tantangan Bisnis 2015 Bagi Indonesia

Kesempatan kali ini saya akan membahas tentang peluang dan tantangan bisnis di Indonesia tahun 2015. Siapkah anda menghadapi persaingan di tahun 2015? Sudah seharusnya kita bersiap menghadapi ketatnya persaingan di tahun 2015. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi (ASEAN). Saya akan sedikit membahas tentang MEA. MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Terdapat 4hal yang menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia.
  1. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi
  2. MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), Taxation, dan E-commerce.
  3. MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
  4. MEA akan diintegrasi secara penuh terhadap perekonomian global
Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.Tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjual belikan, contohnya komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil dan barang elektronik.

Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan bermunculan bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan infrastuktur baik secara fisik dan sosial (hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.

Saya juga akan membahas tentang peluang dan tantangan bisnis tour and travel 2015. Dalam beberapa bulan terakhir (awal 2015) dunia cukup repot oleh sejumlah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Larangan pegawai pemerintah untuk mengadakan meeting atau rapat di hotel membuat banyak hotel terkena dampaknya. Sebagian hotel bahkan mengalami penurunan omzet hingga 80%.
Tidak berhenti sampai disitu kecelakaan yang menimpa pesawat Air Asia QZ8250 pada awal tahun 2015 juga berbuntut panjang. Menteri perhubungan menghapus Tiket Pesawat Murah.

Meski demikian, bisnis travel masih menjadi pilihan yang cukup banyak dilirik kalangan pengusaha. Tak terkecuali bagi para pengusaha pemula. Saat ini peluang bisnis dalam bidang tour and travel memang masih terbuka lebar. Apalagi industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendapat perioritas lebih dari pemerintahan baru. Saat ini masyarakat semakin memperhatikan efisiensi waktu sehingga perjalanan menggunakan pesawat udara dan jasa perjalanan wisata menjadi pilihan yang menarik di pertimbangkan. Di tahun 2015 ini diprediksi terjadi peningkatan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Tantangan bisnis tour and travel, bisnis jasa pariwisata membutuhkan kesabaran dan jiwa-jiwa yang siap melayani dengan tulus. Pesatnya perkembangan teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus disikapi dengan serius. Untuk sukses menghadapi tantangan ini setiap travel memerlukan strategi khusus. Mulai dari riset, budget, SDM, dan seterusnya. Selain itu seperti halnya bisnis jasa yang lain, pesatnya pertumbuhan bisnis travel agen membuat persaingan menjadi sangat sengit. Untuk siap bersaing dengan pelaku bisnis travel lain kita dituntut untuk menciptakan nilai tambah, diferensiasi yang membuat usaha kita berbeda dengan bisnis lain di bidang yang sama.

Marketing online, branding, menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta hubungan baik dengan pelanggan juga mutlak diperhatikan. Upaya ini diperlukan untun menjamin keberlangsungan bisnis tour and travel kita kedepan.


Referensi :
  • www.crmsindonesia.org/node/624
  • Association of southeast ASIAN Nations (2008). ASEAN ECONOMIC COMMUNITY BLUEPRINT. Jakarta: Asean Secretariat.
  • Santoso, W. et.al (2008). outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012: Integrasi ekonomi ASEAN dan prospek perekonomian nasional. Jakarta: Biro Riset Ekonomi Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.
  • muhamadazhari.com/seputar-bisnis/tantangan-bisnis-tour-and-travel-2015/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar