PEMBAHASAN
2.1 Masa
Pemerintahan SBY – Boediono
Kondisi perekonomian Indonesia pada
masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010, seiring pemulihan ekonomi dunia
pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009. Terbukti,
perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan
finansial yang terjadi di zona Eropa. Kinerja perekonomian Indonesia akan terus
bertambah baik, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi global yang sedang
bergejolak. Ekonomi Indonesia akan terus berkembang, apalagi pasar finansial,
walaupun sempat terpengaruh krisis, tetapi telah membuktikan mampu bertahan.
Sementara itu, pemulihan ekonomi
global berdampak positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian
Indonesia. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil
mendobrak dan menjadi katarsis terhadap kebuntuan tersebut. Korupsi dan
kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia. Namun setelah beberapa tahun
berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY telah berhasil
menciptakan kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia.
Salah satu penyebab utama kesuksesan
perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada
disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara. Perkembangan yang
terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap
persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap
ada. Pertama, pertumbuhan makro ekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh
lapisan masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas
ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki
pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan.
Bank Indonesia (BI)
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5-6 persen pada
2010 dan meningkat menjadi 6-6,5 persen pada 2011. Dengan demikian prospek
ekonomi Indonesia akan lebih baik dari perkiraan semula.
Secara umum, perekonomian Indonesia pada
tahun 2010 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Sebagai negara yang mampu
mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis finansial global, Indonesia
semakin mendapat kepercayaan di mata dunia Internasional. Hal ini terbukti dari
meningkatnya peringkat Indonesia pada Global Competitiveness Index 2010-2011
yang dikeluarkan oleh World Economic Forum. Indonesia berhasil meraih peringkat
44, naik 10 peringkat dibandingkan pada tahun 2009. Peringkat layak investasi
Indonesia menurut S&P juga mengalami peningkatan dari BB menjadi BBB.
Kenaikan peringkat layak investasi ini menunjukkan semakin dipercayanya pasar
modal Indonesia di mata global.
Indikator makroekonomi Indonesia selama
tahun 2010 menunjukkan adanya perbaikan perekonomian Indonesia. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia berhasil melaju pada tingkat 6,1%, sedangkan tingkat inflasi
hingga November berhasil ditahan pada level 6,33% (yoy). Hal ini didukung oleh
rendahnya tingkat suku bunga BI yang dipertahankan pada level 6,5%. Rendahnya
tingkat suku bunga acuan ini menyebabkan sektor kredit mengalami peningkatan
tajam sehingga sukses memompa pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari
meningkatnya pertumbuhan kredit yang hingga bulan oktober mencapai 19,3% (yoy).
2.2 Saat
Terjadi Krisis Financial Dunia
A. Pengertian
Krisis Ekonomi Global
Krisis ekonomi global adalah peristiwa di mana seluruh
sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan/degresi dan mempengaruhi sektor
lainnya di seluruh dunia. Krisis ekonomi Global terjadi karena permasalahan
ekonomi pasar di seluruh dunia yang tidak dapat dielakkan karena kebangkrutan
maupun adanya situasi ekonomi yang carut marut. Sektor yang terkena imbasan
Krisis ekonomi global adalah seluruh sektor bidang kehidupan. Namun yang paling
tampak gejalanya adalah sektor bidang ekonomi dari terkecil hingga yang
terbesar.
2.3 Dampak Terjadinya Krisis Ekonomi Global Bagi
Indonesia
Krisis ekonomi yang sedang dialami oleh beberapa
negara besar di dunia diantaranya AS secara tidak langsung mempengaruhi
perekonomian di Indonesia. Maka dari itu pemerintah harus waspada dan
antisipatif, karena resesi ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga bisa
berdampak hebat terhadap kehidupan ekonomi di dalam negeri
Krisis ekonomi global bisa diumpamakan sebagai deretan
kartu domino yang diatur sejajar, jika pemain utamanya terjatuh maka akan
membawa dampak buruk terhadap yang lainnya (efek domino). Celakanya, kalau
negara-negara berkembang yang terkena krisis ekonomi, lembaga-lembaga keuangan
internasional cenderung lepas tangan. Akibatnya, krisis yang terjadi bisa
sangat parah dan potensial mengimbas ke wilayah lain.
Warung-warung di pelosok Jakarta kini bertumbangan ke
jurang kebangkrutan. Itu sebagai bukti bahwa rakyat kebanyakan sudah tak
berbelanja lagi. Sementara lapisan atas justru berbelanja keperluan sehari-hari
ke pasar-pasar modern milik pengusaha besar. Ini menyebabkan kefailitan raksasa
bagi dunia bisnis.
Saat ini dampak resesi ekonomi global yang paling
dirasakan adalah pada masyarakat menengah ke atas, terlebih mereka yang bermain
saham, valuta asing dan investasi emas.
Dari pantauan media di sejumlah pasar di tanah air,
sejak BEJ melakukan suspend pada Jum’at (10/10/11) , harga bahan-bahan pangan
mulai merangkak naik. Jika sudah begini, masyarakat bawah yang paling merasakan
dampaknya.
Selain itu, kenaikan harga bahan baku di sektor
properti akibat pengaruh krisis ekonomi global, sangat mungkin terjadi. Seperti
di kutip dari Antara.co.id, Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI)
Jawa Tengah, Adib Adjiputra, di Solo, beberapa waktu lalu mengatakan, harga
bahan baku yang diproduksi di dalam negeri maupun luar negeri, berpotensi
terpengaruh oleh krisis ekonomi ini.
Harga bahan baku seperti besi, keramik, semen dan
sejumlah aksesori rumah lainnya yang berasal dari industri manufaktur, kata
dia, sangat rentan mengalami kenaikan.
Kenaikan bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini
akan semakin menyulitkan sektor properti, setelah sebelumnya juga diterpa
kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
2.4 Beberapa Solusi Mengatasi Krisis Ekonomi Global
Oleh Pemerintah Republik Indonesia
Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak untuk menghadapi
krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tidak berdampak
buruk terhadap pembangunan nasional.
1. Presiden
mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa
optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan
masyarakat.
2. Pertumbuhan
ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terus
mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.
3. Optimalisasi
APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan `social
safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur,
alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM. Untuk
itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD khususnya untuk
peruntukan konsumtif.
4. Ajakan
pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak.
Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga
tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional
harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu,
masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk
memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.
5. Semua
pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan
mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara
langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.
6. Menggalakkan
kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah
kuat.
7. Perlunya
penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia
perbankan serta sektor swasta.
8. Semua
kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh
masalah yang dihadapi.
9. Mengingat
tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan upaya
menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang non
partisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan
maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.
10. Presiden
meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat.
Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala Negara
juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki akses
informasi pada masyarakat.
2.5
Pemerintahan Pada Tahun 2011
Dengan berbagai pencapaian dan permasalahan
yang dihadapi perekonomian Indonesia, tentunya kita masih tetap harus optimis
dalam menyongsong tahun 2011. Untuk menatap 2011 dengan optimismis, setidaknya
ada dua perkerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah, yaitu :
A. Perbaikan Infrastruktur
Perbaikan infrastruktur menjadi kunci
pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan. Kondisi infrastruktur Indonesia saat ini
masih sangat menyedihkan. Global Competitivness report menempatkan kualitas
infrastruktur Indoneisa pada peringkat 82, jauh tertinggal oleh negara-negara
di kawasan Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam (52), Malaysia (30),
Thailand (35), dan Sinagpura (5). Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar untuk
pemerintah Indonesia.
Salah satu solusi untuk menyelesaikan
permasalahan infrastruktur Indonesia adalah dengan menggunakan skema PPP (public
private partnership) dalam pembiayaan infrastruktur. Mekanisme PPP atau di
Indonesia disebut KPS (kerjasama pemerintah swasta) adalah mekanisme kerjasama
jangka panjang antara pemerintah dan swasta dalam menjalankan proyek
infrstruktur. Menurut Yong (2010) mekanisme PPP membantu pemerintah dalam
mempercepat pembangunan infrastruktur. Selama ini pemerintah mengalami budget
constrain ketika ingin mengembangkan infrastruktur. Melalui mekanisme PPP,
pemerintah akan mendapat bantuan pendanaan dan pembagian resiko bersama pihak
swasta. Di Indonesia, PPP sudah mulai banyak digunakan. Setidaknya sudah ada 70
proyek infrastruktur yang sudah beroperasi yang memakai mekanisme PPP. Dengan
semakin banyaknya proyek dengan mekanisme PPP, diharapkan akselerasi
pertumbuhan infrastruktur Indonesia akan semakin cepat.
B. Kualitas pertumbuhan ekonomi
Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia
saat ini masih rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup tinggi, akan
tetapi efek masyarakatnya terlalu rendah. Setap satu persen pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja baru. Hal ini yang menyebabkan
masih tingginya tingkat pengangguran. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia
masih bergantung pada sektor non-tradable, yang notabane nya penyerapan tenaga
kerjanya kecil. Pada kwartal IV 2010, pertumbuhan sektor pengangkutan dan
komunikasi mencapai 13,6%. Bandingkan dengan pertumbuhan sektor pertanian yang
merangkak pada angka 1,6%, padahal mayoritas masyarakat Indonesia bekerja pada
sektor pertanian. Pertumbuhan sektor tradable, seperti industri dan
pertambangan justru stagnan pada level dibawah 5%. Hal ini berbanding terbalik
dengan pertumbuhan sektor non-tradable yang mencapai di atas 6%. Jika melihat
data-data tersebut, wajar apabila tingkat pengangguran dan kemiskinan Indonesia
masih sangatlah tinggi. Sektor perekonomian Indonesia yang tumbuh hanyalah
sektor yang cenderung padat modal bukan padat karya.
2.6 Pemerintahan Pada Tahun 2012
Perekonomian Dunia yang belakangan ini tidak menentu membuat
sejumlah Negara maju menjadi was – was, terutama untuk kawasan Eropa. Bank
Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi dunia pada 2012 diperkirakan
menjadi 3,3 persen. Angka ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 3,7
persen.
Sementara pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih
lemah. Hal tersebut pada perdagangan global yang menurun dan berpengaruh kepada
kinerja ekonomi negara-negara emerging market termasuk Indonesia. Aktifitas
ekonomi global yang melemah, harga komoditas global non-energi cenderung
menurun dan disertai dengan penurunan tekanan inflasi global. Direktur
Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan bahwa lembaga keuangan internasional
yang berbasis di Washington itu hampir pasti akan menurunkan porkas pertumbuhan
dunia 2012 karena krisis hutang zona euro. Di dalam laporan Perkembangan
Ekonomi Dunianya September lalu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global
4% untuk 2012.
Kendati demikian, krisis Eropa dan Amerika Serikat (AS)
dinilai tidak akan berdampak ke Indonesia. Kondisi perekonomian di Tanah Air
sepanjang 2011 bisa dibilang kuat dan stabil, sehingga bisa dipastikan ekonomi
Indonesia pada 2012 siap lepas landas,” kata Husni dalam diskusi ekonomi
bersama Financial Reform Institute di Cikini, Jakarta, Selasa 17 Januari
2012. Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Keuangan Financial Reform Institute
Muhammad Husni Thamrin menyatakan, perekonomian Indonesia pada 2012 siap untuk
lepas landas.
Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya tingkat Produksi
Domestik Bruto seperti yang dikatakan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan. “Tahun
lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus
bisa melampaui ekonomi Spanyol,” tegasnya. PDB Indonesia pada akhir 2011
menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai
700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional
yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang
mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam
beberapa tahun ke depan.
Hal ini sesuai data yang di dapat dari IMF ( International
Monetary Financial ). Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar kurang lebih 6,3%, jauh di bawah
target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan
internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini
menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%.
Pendidikan merupakan hal mendasar.
Pendidikanlah yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Kebijakan dalam
bidang pendidikan diterapkan oleh kepemimpinan SBY, diantaranya adalah
1. Meningkatkan
anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
2. Meneruskan
dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai pada
periode 2004-2009, sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan
bermutu dengan memperbaiki dan menambah prasarana fisik sekolah, serta
penggunaan teknologi informatika dalam proses pengajaran yang akan menunjang
proses belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.
3. Pemanfaatan
alokasi anggaran minimal 20 persen dari APBN untuk memastikan pemantapan
pendidikan gratis dan terjangkau untuk pendidikan dasar 9 tahun dan dilanjutkan
secara bertahap pada tingkatan pendidikan lanjutan di tingkat SMA.
4. Perbaikan
secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan buku-buku yang berkualitas
agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa yang beriman,
berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka
bekerja keras.
5. Meneruskan
perbaikan kualitas guru, dosen serta peneliti agar menjadi pilar pendidikan
yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan lingkungan yang inovatif, serta
mampu menularkan kualitas intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus
berkembang kepada anak didiknya. Selain program sertifikasi guru untuk menjaga
mutu.
6. Akan
ditingkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi para guru termasuk program
pendidikan bergelar bagi para guru agar sesuai dengan bidang pelajaran yang
diajarkan dan semakin bermutu dalam memberikan pengajaran pada siswa.
7. Memperbaiki
remunerasi guru.
8. melanjutkan
upaya perbaikan penghasilan kepada guru, dosen, dan para peneliti.
9. Memperluas
penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.
10. Mendorong
partisipasi masyarakat (terutama orang tua murid) dalam menciptakan kebijakan
dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi dan
tantangan jaman saat ini dan kedepan.
11. Mengurangi
kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada keluarga
berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal.
12. Pemberiaan
program beasiswa serta pelaksanaan dan perluasan Program Keluarga Harapan
(PKH), serta memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan syarat
mereka mengirimkan anaknya ke bangku sekolah.
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang
dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga
Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin
akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat
yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana
pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus
Bank Century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai
mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus Bank Century ini.
2.7
Perekonomian Pada Tahun 2013
Perekonomian Indonesia
pada tahun 2013 diperkirakan tumbuh lebih tinggi, namun sejumlah resiko dan
tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia,
perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8 % dengan
inflasi tetap terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia tersebar 4
1%. Permintaan domestic diperkirakan tetep
menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi, namun sejumlah tantangan dan resiko perlu
diantisipasi untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan system keuangan. Yaitu
:
![](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.png)
1.
konsumsi BBM yang terus meningkat di
tengah menurunnya produksi produksi Migas dan beban subsidi sehingga semakin
menambah tekanan terhadap kesimbungan fiscal dan deficit transaksi yang
berjalan.
2.
struktur perekonomian dengan
ketergantungan impor yang tinggi khususnya untuk barang modal dan bahan baku,
dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerentanan terhadap keseimbangan
eksternal ketika kegiatan investasi terus mengalami peningkatan.
Dengan latar
belakang tersebut, kebijakan bank
Indonesia di arahkan pada upaya pencapainya kesimbunagn internal dan ekternal.
Dalam hubungan ini kebijakan BI diarahkan untuk mencapi sasaran inflasi dan
menjaga kesimbunagan neraca pembayaran.
Arah kebijakan tersebut akan dilakukan melalui lima pilar bauran
kebijakan, yaitu :
1.
Kebijakan moneter akan ditempuh secara
konsisten untuk mengarahkan inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasaran yang
ditetapkan.
2.
Kebijakan nilai tukar akan diarahkan
untuk menjaga pergerakan rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
3.
Kebijakan Makroprudensial diarahkan untuk
menjaga kestabilan system keuangan.
4.
Penguatan strategi komunikasi kebijakan
bank Indonesia.
5.
Penguatan koordinasi bank Indonesia dan
pemerintahan dalam mendukung pengelolahan ekonomi makro dan stabilitas system
keuangan.
Berikut adalah empat poin utama dari paket kebijakan ala
Presiden SBY pada tahun 2013 lalu:
1. Pemberlakuan
potongan/pengurangan pajak bagi industri padat karya yang mampu mengekspor
minimal 30% produksinya
2. Ekspor
bijih mineral, yang sebelumnya dilarang sama sekali, sekarang dibolehkan
asalkan pihak perusahaan memenuhi syarat-syarat tertentu.
3. Meningkatkan
porsi penggunaan campuran biodiesel dalam solar, sehingga diharapkan akan
menekan impor bahan bakar minyak jenis solar, dan
4. Menaikkan
pajak untuk impor barang mewah, dari tadinya 75% menjadi maksimal 150%.
5. Pada
tahun 2013 adalah tahun penuh dengan perubahan dan tatangan bagi perekonomian
Indonesia. Di tengah masalah structural yang belum terselesaikan, perubahan
kondisi ekonomi global di tahun 2013 memunculkan ancaman terhadap stabilitas
makro ekonomi dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijkan
yang ditempuh bank Indonesia dan pemerintahan ini mampu mendorong ekonomi
bergerak ketingkat yang lebih seimbang dan mengembalikan stabilitas makro
ekonomi. Perekonomian Indonesia
diperkirakan lebih baik, meskipun berbagai risiko perlu terus diantisipasi. Di
tahun 2014 kebijakan bank Indonesia akan tetap focus pada upaya menjaga
stabilitas makro ekonomi. Upaya- upaya ini tetap harus didukung oleh percepatan
reformasi structural dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
2.8
Perekonomian Pada Tahun 2014
Pada tahun 2014 yang
baru berlalu ternyata kembali menjadi
tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Kondisi
ekonomi global tidak secerah
prakiraan semula. Pemulihan memang harus
berlangsung di berbagai ekonomi utama dunia, namun dengan kecepatan yang tidak
sesuai dengan harapan dan tidak merata. Harga komoditas dunia pun terus melemah
karena permintaan belum cukup kuat, khususnya dari Tiongkok. Di sector keuangan
ketidakpastian kebijakan the fed telah meningkatkan kerentanan dan volatilitas
di pasar keuangan dunia. Berbagai Negara berkembang (emerging market), kita
turut merasakan adanya pergeseran arus modal asing luar dari Indonesia. Selain
itu, kita juga dapat mengamati adanya divergensi kebijakan moneter di Negara
–negara maju. Berbeda dengan the fed yang berencana melakukan normalisasi
kebijkan moneter, bank sentral jepang dan eropa masih perlu menempuh kebijakan
moneter yang sangat akomodatif.
Problemnya adalah, terkait ‘akar permasalahan’ tadi,
Pemerintah tentunya tidak bisa mengendalikan harga komoditas di pasar
internasional, dan Pemerintah juga tidak bisa begitu saja menghentikan impor
mesin-mesin industri, karena itu akan mematikan industri itu sendiri (sehingga
dalam hal ini kita juga tidak bisa menyalahkan Pemerintah pada tahun 2013 lalu
hanya karena kebijakannya tidak ‘menyentuh akar permasalahan’, karena mungkin
memang hanya itu yang bisa dilakukan).
Diluar masalah defisit neraca perdagangan, ingat pula
bahwa pertumbuhan ekonomi tidak semata didorong oleh meningkatnya ekspor dan
menurunnya impor, melainkan juga didorong oleh meningkatnya :
a. Belanja
pemerintah
b. Konsumsi
c. Investasi
Pemerintah tentunya punya banyak opsi untuk meningkatkan
ketiga hal tersebut, tinggal pilih yang mana yang bisa diimplementasikan dalam waktu dekat.
2.9 Perekonomian Indonesia Membaik atau Memburuk
Walaupun dunia terus mengalami
krisis, apalagi negara-negara panik menghadapi krisis ekonomi yang menimpa
negara mereka. Indonesia di perkirarakan tidak kena imbas krisis ekonomi dari
negara-negara eropa tetapi harus tetap waspada. Ada sejumlah tantangan dan
risiko di tingkat domestik dan global yang tetap perlu diantisipasi. Optimisme
terjadi tapi ada tantangan-tantangan baik domestik maupun global.
Selama ini pertumbuhan
ekonomi nasional banyak ditopang oleh hasil sumber daya alam dan konsumsi
domestik. Sementara pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh
tertinggal. Sebaliknya ekonomi China bisa tumbuh tinggi karena pembangunan
infrastrukturnya berlangsung massif.
Pemerintah masih bisa
menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sumber lain, yakni pengeluaran pemerintah
(APBN), konsumsi domestik (rumah tangga), dan investasi.
Namun, langkah pemerintah
tidak mungkin semudah membalik telapak tangannya. Sekarang ini masih banyak
rakyat Indonesia yang terlantar dan tidak terurus, ditambah lagi semakin
kecilnya minat masyarakat untuk datang ke pasar tradisional karena menjamurnya
supermarket yang mulai masuk ke daerah-daerah. Secara tidak langsung
pasar-pasar modern sudah mengancam eksistensi pasar tradisonal. Apa yang
ditakutkan dari menjamurnya supermarket saat ini?. Ketakutannya adalah matinya
pasar tradisional dan meningkatnya pengangguran. Sekarang bisa dibayangkan saja
berapa banyak pekerja yang ada di pasar-pasar tradisional dan sejumlah
orang yang akan kehilangan lapangan pekerjaan, Padahal pasar tradisional juga
ikut berperan dalam mengerakkan ekonomi Indonesia.
Inilah yang perlu dicermati :Kenerja
Pemerintah Belum Maksimal
Sebelum mengatakan perekonomian Indonesia
akan cerah pada tahun 2012 pemerintah sebaiknya melihat kembali bagaimana
kinerja mereka. Misalnya dalam hal kemiskinan absolut turun (tetapi jumlah penduduk
miskin dan hampir miskin bertambah), pengganguran menurun namun proporsi
pekerja sektor informal terus bertambah, dan ketimpangan pendapatan semakin
menganga (Pada 2010 ratio mencapai 0,38, rekor tertinggi dalam periode
modernisasi ekonomi Indonesia).
Dari data di atas
pemerintah harus cermat membenahi sisi-sisi itu. Bagaimana caranya supaya
beberapa hal yang masih menjadi kelemahan itu tertutup. Seperti masalah
pengangguran yang belum maksimal dalam penanganannya. Ada beberapa cara untuk
pemerintah mengurangi pengangguran di Indonesia. Pemerintah bisa cermat melihat
program-program perusahaan yang bergerak di bidang kewirausahaan. Jika
pemerintah bisa memanfaatkan perusahaan ini dengan baik otomatis pemerintah
tidak perlu repot-repot mengeluarkan banyak modal untuk membuat program
terkait.
Meskipun pemerintah
mengklaim bahwa ekonomi kita sekarang ini sudah menuju modernisasi, sebenarnya
dalam banyak hal ekonomi nasional masih primitif. Kegiatan ekonomi (ekspor
misalnya) banyak bertumpu pada komoditas bahan mentah sehingga tidak hanya
kehilangan kesempatan menciptakan nilai tambah, tetapi juga kesulitan
menciptakan lapangan kerja. Kasus kelapa sawit misalnya kurang lebih hanya
diolah untuk membuat 40 jenis komoditas olahan. Padahal, Malaysia sudah
mencapai seratus jenis. Itu juga terjadi pada kasus di subsektor perikanan,
pertanian, kehutanan, pertambangan, dan lain sebagainya.
Seandainya strategi
hilirisasi komoditas bahan mentah tersebut dilakukan secara eksesif melalui
pembentukan “Pohom Industri”, sebagian besar masalah ekonomi akan
terselesaikan. Jika tiga hal itu saja mulai dicicil tah un depan, yakinlah bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah isu yang
penting lagi.
Pemerintah Indonesia pasti
memiliki progress yang bagus. Namun, Rakyat Indonesia tidak butuh hanya sekadar
keoptimisan saja, namun buktinya. Jika pemerintah bisa menjaga ekonomi
Indonesia 2012 tetap cerah maka pemerintah Indonesia sudah selangkah lebih
maju. Tetap semangat untuk Indonesia yang lebih baik dan masa depan cerah
generasi Indonesia.
Jadi, meskipun banyak yang
berkata perekonomian indonesia mulai merangkak naik, tapi sebenarnya itu belum
terbukti nyatanya pengangguran di Indonesia belum terselesaikan dengan baik.
Masih banyak pengangguran dimana-mana. Lalu hasil alam yang seharusnya di olah
oleh Indonesia belum menghasilkan saham yang dapat menutupi ungkapan bahwa
perekonomian Indonesia mulai naik. Pemerintah harusnya memikirkan pada rakyat
yang pengangguran jangan hanya memikirkan uang gaji yang diperolehnya. Banyak
solusi yang dibicarakan oleh petinggi petinggi di Indonesia maupun orang-orang
yang berkecimpung dalam bidang ekonomi, tapi solusi tersebut tidak di gubris
oleh pemerintah, solusi tersebut hanyalah seperti angin yang berlalu, sebentar
membuat gembira tapi selanjutnya tak menggembirakan lagi.
2.10 Keberhasilan SBY selama memerintah pada bidang
Ekonomi
1. Ekonomi
terus tumbuh dan berkembang dengan fundamental yang semakin kuat pada 2010. Hal
ini, antara lain, tercermin dengan indeks harga saham gabungan Indonesia yang
terus membaik, daya saing Indonesia di tingkat dunia yang tinggi, nilai ekspor,
investasi, dan cadangan devisa yang terus membaik.
2. Sejumlah
indikator kesejahteraan rakyat mengalami kemajuan penting. Dunia memberikan
penilaian pada Top Ten Movers, istilahnya prestasi Indonesia dan 9 negara yang
lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan penghasilan penduduk
kita.
3. Stabilitas
politik terjaga dan kehidupan demokrasi makin berkembang. Check and balances
antara pemerintah pusat, DPR dan DPRD, berjalan dengan baik. Pelaksanaan pemilu
juga prinsipnya berjalan dengan lancar.
4. Pemberantasan
korupsi dan penegakan hukum, mencatat sejumlah prestasi. Begitu pula dengan
pemberantasan terorisme dan narkoba.
5. Terjaga
baiknya keamanan dalam negeri walaupun masih terdapat konflik masyarakat dalam
skala kecil.
6. Proses
perbaikan iklim investasi dan pelayanan publik di banyak daerah. Hambatan
birokrasi dan iklim investasi serta pelayanan publik di banyak daerah mengalami
kemajuan.
7. Angka
kemiskinan dan pengangguran terus ditekan meskipun tetap rawan dengan gejolak
perekonomian Indonesia. Presiden meminta pemerintah tetap cekatan dan memiliki
rencana darurat. “Meskipun, dengarkan kata-kata saya, meskipun bisa kita
turunkan kemiskinan dan pengangguran, tetapi tetap rawan terhadap gejolak
perekonomian dunia. Jangan terlambat kita mengantisipasinya, jangan kita tidak
punya rencana kontigensi, dan jangan pula kita tidak cekatan memecahkan masalah
bilamana dampak dari krisis global itu terjadi,” kata Presiden.
8. Beberapa
indikator ekonomi penting Indonesia mencatat rekor baru dalam sejarah, seperti
income perkapita sekarang sudah tembus 3 ribu dolar AS, lima tahun lalu masih
1.186 dolar AS. Cadangan devisa dulu 36 miliar dolar AS, sekarang 96 miliar
hampir 100 miliar dolar AS. Kenaikan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang
tertinggi di dunia, naik 46 perssen. Pendapatan domestik bruto kita meningkat
dan Indonesia kini peringkat 16 ekonomi di dunia.
9. Makin
baiknya upaya pengembangan koperasi usaha kecil dan menengah, termasuk
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)Sedangkan Direktur Tenaga Kerja dan
Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas Rahma Iryanti di Jakarta, Kamis
(7/01/2011) mengungkapkan angka pengangguran 2010 diprediksi turun menjadi 7,6 persen
dari kisaran 7,87 persen tahun lalu. Penurunan tersebut seiring dengan
membaiknya kondisi perekonomian.
10. Indonesia
makin berperan dalam hubungan internasional, makin nyata peran kita, baik dalam
mengatasi krisis ekonomi global, dalam hubungan G20, APEC, East Asia Summit,
ASEAN, G8 plus, dan pemeliharan perdamaian dunia. “Kita aktif sekali dalam
menjaga ketertiban dan perdamaian dunia dan juga kerja sama mengatasi perubahan
iklim,” tegas Presiden, sebagaimana dipublikasikan juga di situs resmi Presiden
SBY.
2.11 Penyebab Keberhasilan Presiden SBY
Salah satu penyebab utama kesuksesan
perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus
pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara.Perkembangan yang
terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap
persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap
ada. Pertama, pertumbuhan makroekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh
lapisan masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas
ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki
pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan.
2.12 Perekonomian
Di Indonesia Pada Tahun 2015 Masa
Pemerintahan Jokowi-Jk
Masa pemilihan presiden telah
usai. Terpilihlah Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia dan Jusuf
Kalla sebagai Wakil Presiden.
Setiap
pergantian kepempinan yang lama di serahkan kepada kepemimpinan yang baru harus
ada evaluasi kinerja tentang program-program perekonomian jangka panjang
yang belum selesai pada akhir masa jabatan agar dapat dilanjutkan pada
kepemimpinan yang baru. Sehingga semua yang telah di programkan oleh
kepemimpinan yang lama tidak berhenti di tengah jalan. Berikut ini gambaran
perekonomian pada beberapa sektor saat pemerintahan Jokowi – JK
Tahun
2014 diwarnai oleh pertumbuhan ekonomi global yang tidak stabil, yang tidak
saja dialami oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan
Jepang; tetapi juga dialami oleh negara-negara berkembang seperti Brazil, serta
beberapa negara anggota ASEAN seperti Indonesia. Sepanjang tahun 2014,
pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah menjadi 5.1 % jauh di bawah pertumbuhan
ekonomi pada tahun sebelumnya yaitu 5.8 %. Nilai ekspor Indonesia hingga
periode November 2014 dengan niai sebesar US$ 161.67 milyar mengalami penurunan sebesar
2.36 % jika dilihat dari periode yang sama tahun 2013. Turunnya nilai ekspor
tersebut turut dipengaruhi oleh turunnya permintaan dan harga komoditas global
serta pembatasan ekspor mineral mentah.
Indonesia dengan
kepemimpinan yang baru di bawah Presiden Joko Widodo, tentu saja diharapkan
dapat membawa perubahan khususnya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik yang
tidak hanya dirasakan oleh kelompok/golongan tertentu tetapi juga dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Di
bidang perdagangan, diplomasi ekonomi Indonesia akan difokuskan pada upaya
untuk membidik pasar non tradisional bagi produk-produk ekspor dari Indonesia.
Selama ini ekspor dari Indonesia cenderung terfokus pada pasar-pasar tradisional
seperti Jepang, Amerika, Singapura, Taiwan, Korea serta negara-negara di
kawasan di Eropa Barat seperti Jerman, Belanda, Inggris, Perancis, serta
Italia. Dengan tidak hanya berorientasi pada pasar tradisional, pasar-pasar non
tradisional seperti negara non Uni Eropa; Skandianavia, Turki, Kanada, Meksiko,
Swedia, Panama, Portugal, serta Irlandia berpotensi bagi peningkatan
nilai perdagangan dan investasi bagi Indonesia. Negara-negara di kawasan
Amerika Latin serta Eropa Timur dan Tengah juga merupakan pasar alternatif bagi
produk ekspor dari Indonesia. Peningkatan nilai perdagangan dan investasi
dengan pasar non tradisional dan pasar alternatif hendaknya dijalankan dengan
tetap mempertahankan hubungan yang telah terjalin dengan baik dengan pasar
tradisional. Dengan berubahnya paradigma pangsa pasar bagi pemasaran produk
ekspor Indonesia dari pasar tradisional ke pasar non tradisional serta pasar
alternatif, nilai perdagangan serta investasi Indonesia diharapkan akan
mengalami peningkatan.
Di
bidang investasi, dalam pidato Presiden Jokowi pada KTT APEC pada bulan
November 2014, dengan jelas disampaikan bahwa Indonesia membuka peluang
masuknya investasi dalam jumlah yang besar, khususnya bagi pembangunan
infrastruktur dan konektivitas dalam lima tahun ke depan. Presiden Jokowi
menyampaikan bahwa Indonesia akan terbuka bagi masuknya investasi dalam proyek
pembangunan 24 seaport dan deep seaport; railway track dan railway network yang menghubungan pulau-pulau terbesar di
Indonesia; power plant untuk manufaktur dan daerah-daerah industri serta
pembuatan transportasi umum di sejumlah kota besar di Indonesia; serta
pembangunan sea toll dalam
kerangka diplomasi maritim.
Namun Data terakhir dari Badan Pusat Statistik
(BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 mencapai angka
terendah selama lima tahun terakhir. Menurut BPS, tahun 2014 pertumbuhan
ekonomi sekitar 5,01 persen (dengan basis perbandingan tahun 2010). Padahal
pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5,5 persen.
Pemerintahan Jokowi
berharap, situasi ini bisa lebih membaik lagi tahun 2015, setelah beberapa
langkah dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian. Para pengamat juga
memuji beberapa langkah pemerintah, seperti pemotongan subsidi bahan bakar.
Jokowi sudah melaksanakan beberapa
langkah sensitif yang sangat penting. Ia memotong subsidi BBM lebih dari 30
persen dan berharap bisa menghemat anggaran negara sampai Rp 100 triliun untuk
tahun depan.
Kesimpulan
Berdasarkan penulisan ini dapat disimpulkan bahwa perokonomian yang baik
adalah harapan bangsa. Namun sampai saat
ini kesejahteraan yang diimpikan bangsa Indonesia belum terwujud. Agar
perekonomian Indonesia menjadi lebih baik pemerintah harus ikut serta dalam mendorong percepatan proses
pemulihan ekonomi. Pemerintah harus lebih kreatif dalam menghadapai
masalah perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi
sehingga bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di negeri
ini. Pemerintah harus konsisten kepada semua kebijakan fiskal maupun moneter.
Tidak hanya pemerintah, masyarakat Indonesia juga harus lebih selektif
dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama pemerintah.
Sumber :